Wiedhyarno pun mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap berbagai bentuk penipuan yang mungkin terjadi.
”Kami pastikan tidak ada permintaan data pribadi, seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau biaya tambahan lain dalam program ini. Seluruh data pelanggan sudah kami digitalisasi dengan aman," tambahnya.
Baca Juga:
Sambut Hari Lahir Pancasila, Pasukan PDKB PLN Cikarang Tingkatkan Pemeliharaan Listrik Tanpa Padam
Sementara itu, Kartika, seorang pelanggan di ULP Tambun, membagikan pengalamannya terkait program ini.
"Pada bulan Januari saya sempat bingung karena tagihan saya tetap sama, sebelumnya ada informasi yang beredar soal pendaftaran NIK link gitu. nah saya bertanya ke kantor PLN dan dijelaskan bahwa tagihan untuk pelanggan pascabayar baru dapat diskon pada bulan Februari dan Maret, Alhamdulillah, bulan ini tagihan saya sudah terpotong otomatis," tutur Kartika.
Pelanggan dapat dengan mudah menikmati potongan tarif ini melalui berbagai saluran pembayaran, seperti aplikasi PLN Mobile, jaringan ritel, agen pembayaran, atau aplikasi dompet elektronik yang tersedia.
Baca Juga:
PLN Targetkan 780 Ribu Rumah Terlistriki Lewat Program Lisdes 2025–2029
Terpisah, General Manager PLN UID Jawa Barat, Agung Murdifi, berharap program ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat, terlebih lagi dalam situasi ekonomi yang penuh tantangan.
"Kami memastikan bahwa seluruh layanan pelanggan berjalan dengan sistem digital yang memudahkan akses pelanggan terhadap program ini, sehingga mereka bisa menikmati manfaatnya dengan nyaman," ujar Agung.
Melalui stimulus tarif listrik ini, PLN berharap dapat memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat, serta menunjukkan komitmen perusahaan untuk selalu menyediakan layanan yang handal dan mudah diakses oleh para pelanggan.