Bekasi.WahanaNews.co - Salah seorang anggota DPRD Kota Bekasi, Heri Purnomo menyoroti perihal banyaknya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kota Bekasi.
Ia pun meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi untuk memberikan perhatian khusus terhadap PMKS yang banyak tersebar disejumlah titik sudut kota.
Baca Juga:
AMM SAKA Meminta PKS di Subulussalam Tidak Menerima TBS Dari PT. Laot Bangko
Pasalnya, meskipun tak jarang dianggap turut mengganggu kenyamanan dan ketertiban umum, kehadiran PMKS yang tidak tertin juga berdampak terhadap estetika Bumi Patriot yang memiliki semboyan Maju, Sejahtera Damai dan Ihsan.
"Kita lihat dibeberapa wilayah Kota Bekasi banyak PMKS ini yang memang mengganggu warga masyarakat. Ada beberapa contoh sekarang ini yang lagi fenomenal seperti badut, manusia silver, tapi yang saya lihat badut-badut itu dari ibunya, bapaknya, anaknya jadi badut semua dan dia minta-minta. Jadi mengganggu, Kadang kadang kita/warga lagi makan, mereka nggak 1,2,3 orang, bergantian mereka 'ngecrek' (minta uang)," ujar Heri belum lama ini, dikutip Jumat (24/11/2023).
Oleh sebab itu, pria yang akrab disapa Herpur itu meminta kepada Pemkot Bekasi, khususnya Dinas Sosial untuk menertibkan para PMKS yang diduga justru berasal dari luar Kota Bekasi.
Baca Juga:
Soroti Fenomena Urbanisasi di Kota Bekasi, Ini Imbauan Komisi IV DPRD
"Memang waktu itu pernah kita rapat dengan Dinsos bahwa mereka yang sudah dibawa kerumah singgah atau ke panti gitu. Kita 'kan (Kota Bekasi) nggak banyak rumah singgah ya, hanya beberapa rumah singgah. Kalau dibawa ke panti yang lain, selesai di edukasi mereka suka balik lagi," paparnya.
Kebiasaan mendapatkan uang secara pragmatis, menurut Herpur, menjadi salah satu pemicu para PMKS untuk kembali turun ke jalanan, meskipun telah dibekali keterampilan dari pemerintah selama berada di penampungan rumah singgah.
Lebih lanjut, politisi PDI Perjuangan tersebut juga meminta pemerintah lebih serius untuk menertibkan para PMKS dan bila perlu diberikan sanksi tegas berupa dipulangkan ke daerah asal.