BEKASI.WAHANANEWS.CO — Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang membekukan sementara aktivitas Worldcoin dan World ID di wilayah Kota Bekasi.
Keputusan ini diambil menyusul kekhawatiran mengenai pengumpulan data biometrik warga, khususnya pemindaian retina atau iris mata.
Baca Juga:
Tri Adhianto Tinjau Langsung Penertiban Bangunan Liar di Jalan Pangeran Jayakarta
“Saya mendukung langkah Komdigi untuk menghentikan kegiatan Worldcoin di Bekasi. Kita harus berhati-hati, karena belum ada jaminan keamanan data yang jelas. Jangan sampai masyarakat dirugikan, harus ada mitigasi yang tepat,” ujar Tri, dikutip Selasa (6/5/2025).
Tri menjelaskan bahwa sejumlah warga Bekasi telah mengikuti pemindaian iris mata menggunakan alat berbentuk bola (Orb), dan menerima imbalan uang tunai antara Rp300 ribu hingga Rp800 ribu.
“Warga tertarik karena dijanjikan uang, padahal mereka tidak tahu data matanya akan digunakan untuk apa. Ini sangat berisiko,” tegasnya.
Baca Juga:
Kota Bekasi Komitmen Prioritaskan Pelayanan Publik di Sektor Kesehatan
Ia mengingatkan bahwa penyalahgunaan data biometrik dapat berdampak serius. Warga bisa saja kehilangan akses terhadap layanan penting seperti perbankan, bahkan terhadap perangkat komunikasi mereka.
Sebagai kepala daerah, Tri menegaskan komitmennya untuk melindungi warga dari potensi ancaman penyalahgunaan data pribadi, terutama yang bersifat sensitif dan belum jelas status hukumnya.
“Kami akan terus memantau dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar masyarakat terhindar dari uji coba teknologi yang belum jelas manfaat dan keamanannya,” katanya.