Salah satu fokus utama adalah memberikan perlakuan istimewa kepada lansia. Ruangan khusus dan kursi yang nyaman disediakan untuk memastikan kenyamanan dan keamanan mereka.
Langkah ini pun, kata dia, tidak hanya mewujudkan tanggung jawab moral terhadap kelompok yang rentan, tetapi juga memperlihatkan komitmen untuk memberikan perlindungan maksimal terhadap kelompok yang memerlukan perhatian lebih.
Baca Juga:
Imigrasi Bekasi Sosialisasi Golden Visa, Ini Tujuannya
Dalam rangka untuk mendorong transparansi dan akuntabilitas, Karel juga mengajak masyarakat untuk berkomunikasi dengan pihak berwenang melalui media sosial jika terdapat keluhan atau saran terkait pelayanan.
Ia menilai, ini adalah langkah yang mengindikasikan kerja sama yang erat antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan.
Dalam konteks yang lebih luas, Karel juga menyampaikan harapannya untuk menghindari penyalahgunaan proses pembuatan paspor.
Baca Juga:
PLN Gerak Cepat Atasi Dampak Cuaca Ekstrem di Jambi: Pemulihan Aliran Listrik Diatasi Kurang dari 24 Jam
Ia berharap, agar individu tidak memberikan informasi palsu atau merubah tujuan sebenarnya saat mengajukan permohonan pembuatan paspor, terutama dalam kasus mereka yang bekerja di luar negeri. Harapan ini menegaskan pentingnya kejujuran dalam setiap tahap administratif.
Dengan langkah-langkah inovatif yang diambil, diharapkan bahwa pelayanan yang ramah HAM ini akan menjadi teladan bagi wilayah lain.
"Upaya ini tidak hanya mewujudkan komitmen terhadap perlindungan dan perhatian terhadap kelompok rentan, tetapi juga memperlihatkan bahwa pelayanan yang manusiawi adalah pondasi utama dalam membangun masyarakat yang inklusif dan peduli," pungkasnya.