Namun, dalam persiapan menuju itu tentu harus ada persiapan dan transparansi pada masyarakat dan warga sekitar untuk bagaimana dipahami kajian dampak lingkungan yang akan terjadi.
Hal itu tentu saja bertujuan untuk mengantisipasi dampak residu polusi baru yang bisa saja terjadi, mengingat jika PLTSa beroperasi dan tidak menggunakan teknologi yang ramah lingkungan, maka akan menghasilkan limbah padat dan berbahaya (SLAG).
Baca Juga:
Menengok TPST Bantar Gebang Pasca Eks Gubernur Ahok Putus Kontrak Pengelolaan dengan PT GTJ
"Hal ini menurut kami tentu harus diosialisasikan secara massive pada warga sekitar dan masyarakat luas dari pihak terkait. Sehingga, ikut mendorong perubahan pola pikir masyarakat yang mengedepankan pemanfaatan energi ramah lingkungan serta tidak muncul kekhawatiran lain yang merugikan," pungkasnya.
[Redaktur: Mega Puspita]