BEKASI.WAHANANEWS.CO — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menegaskan komitmen pemerintah dalam menangani banjir yang melanda Kota Bekasi beberapa hari lalu melalui serangkaian langkah strategis yang mencakup penanganan di hulu dan hilir.
Menurutnya, upaya ini harus dilakukan secara berkesinambungan, bukan sekadar kegiatan musiman saat musim banjir.
Baca Juga:
Relokasi Korban Banjir Kota Bekasi Usulkan Bangun Rumah Panggung , KDM Estimasi Anggaran Rp150 Miliar
"Pemerintah berkomitmen menyelesaikan di hulu, dan di hulu saya bersama Bupati Bogor memiliki progres yang sudah dilakukan dan akan terus dilakukan. Kita ini jangan suka menyelesaikan masalah musiman, ketika musim banjir hanya beberapa kegiatan kita buat, setelah reda kita hilang lagi,” kata Dedi, di gedung Pemerintah Kota (Pemkot Bekasi), dikutip Sabtu (8/3/2025)
Ia menambahkan bahwa kawasan puncak harus dikembalikan menjadi hutan dan perkebunan dengan daya serap air terbaik.
"Aliran sungai yang dari puncak sampai Bekasi perjalanan itu banyak hambatan, ada pembangunan pemukiman, pembangunan kawasan, kemudian sisa-sisa kerukan tanahnya lari ke sungai, itu harus dibenahi,” ungkap Kang Dedi.
Baca Juga:
Sebut Gunung ‘Sakral’, Dedi Mulyadi: “Saya Menangis karena Martabat Orang Sunda Direndahkan”
Lebih lanjut, Kang Dedi mengungkapkan dua langkah yang perlu dilakukan, yaitu normalisasi sungai melalui pengerukan dan pelebaran dan menyikapi relokasi warga yang memerlukan waktu dan tidak memungkinkan dilakukan saat musim kemarau.
Mengingat banjir ini merupakan peristiwa lima tahunan, ia menawarkan konsep rumah panggung seperti di Karawang.
“Tadi saya sudah menyepakati ada 1.000 rumah dalam hitungan saya yang akan diperbaiki dan Pemprov menyiapkan 40 miliar untuk pembangunan rumah panggung,” tegasnya.