Evolusi konsep Goegoek dari masa ke masa menunjukkan fleksibilitas dalam mempertahankan tradisi. Jika dahulu Goegoek terbentuk berdasarkan wilayah teritorial tertentu, kini dapat dibentuk berdasarkan wilayah, persamaan profesi, atau visi kegiatan.
"Juga untuk menyebarluaskan dan tetap kita mengikatkan orang-orang yang ada di luar Palembang, dikukuhkanlah Goegoek ini supaya tetap ada pilihan budaya Palembang tetap terpelihara, walaupun dia tidak berada di Kota Palembang," ungkap Sultan.
Baca Juga:
Hadiri Munas ASWAKADA, Wawali Kota Bekasi Tegaskan Peran Stategis Wakil Kepala Daerah
Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Goegoek Kesultanan Palembang Darussalam Masa Bakti 2025-2030, Yang Mulia Dato' Pangeran Citro H. Kemas Ridwan Anthony Taufan, memaparkan visi-misi organisasi yang dipimpinnya.
Menurutnya, visi utama Goegoek adalah menjaga dan melestarikan nilai luhur adat dan budaya warisan leluhur, khususnya Kesultanan Palembang Darussalam. Sementara misinya fokus pada pengenalan, pemeliharaan, dan pelestarian budaya kepada perantauan masyarakat Palembang di Jabodetabek.
"Karena kebetulan kami pengurusnya ini sebagian besar adalah praktisi-praktisi hukum. Jadi membantu masyarakat Palembang yang ada di perantauan khususnya di Jabodetabek, apabila mereka terkena masalah hukum atau hak-hak hukum yang terlanggar kami siap untuk membantu," papar Anthony.
Baca Juga:
Hadiri HUT Bhayangkara Ke-79, Wali Kota Bekasi Resmikan Sub Polrestor Pekayon Jaya
Keunggulan Goegoek Jabodetabek, terletak pada komposisi pengurusnya yang didominasi praktisi hukum. Hal ini memungkinkan organisasi, memberikan bantuan hukum kepada masyarakat Palembang yang menghadapi permasalahan legal di wilayah Jabodetabek.
Pengukuhan Goegoek Kesultanan Palembang Darussalam Jabodetabek, menandai babak baru dalam upaya pelestarian budaya nusantara di era modern. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain, dalam menjaga identitas budaya di tengah dinamika perpindahan penduduk.