BEKASI.WAHANANEWS.CO — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bekasi menggelar rapat evaluasi bersama para pemangku kepentingan terkait tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemilihan 2024. Acara bertajuk Ngabuburit Pengawasan ini berlangsung di Hotel Amarosa, Jumat (14/3/2025).
Komisioner Bawaslu Kota Bekasi, Choirunnisa Marzoeki menyampaikan bahwa evaluasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah melalui Kesbangpol dan Kemendagri, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat (Ormas), serta kelompok rentan seperti penyandang disabilitas.
Baca Juga:
Dede Yusuf Dukung Pemecatan Komisioner KPU Banjarbaru: Negara Dirugikan Akibat PSU
“Pendidikan politik bukan hanya tugas Bawaslu dan KPU, tetapi juga pemerintah, sekolah, kampus, serta Ormas dan LSM. Bahkan media pun berperan dalam memberikan informasi yang mengedukasi masyarakat,” ujar Nisa, dikutip Minggu (16/3/2025).
Pada kesempatan itu, Ia juga menyoroti rendahnya partisipasi pemilih di Kota Bekasi yang hanya mencapai 55 persen dari total 1,8 juta pemilih.
Menurutnya, ada berbagai faktor yang menyebabkan rendahnya angka tersebut, termasuk tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin serta masalah administratif seperti pemilih yang pindah domisili atau tidak menerima undangan memilih.
Baca Juga:
Langgar Kode Etik, Empat Komisioner KPU Banjarbaru Dipecat DKPP
Ia juga menekankan bahwa meskipun tahapan pemilu telah usai, upaya pendidikan politik harus tetap berjalan.
"Bawaslu bersama KPU akan terus mengawal demokrasi, termasuk melalui media sosial untuk menyebarluaskan informasi terkait pemilu dan demokrasi,” ucapnya.
Selain itu, Nisa juga menyoroti peran media dalam menjaga netralitas dan memberikan edukasi politik yang objektif kepada masyarakat.