“Harapannya bisa dipercepat agar keempat WTP bisa selesai tahun ini juga. Ini jadi bagian dari komitmen Pemkot untuk mempercepat pelayanan air bersih bagi warga,” ujarnya.
Tri juga menekankan bahwa Pemkot tidak hanya fokus pada pengelolaan air bersih, tetapi juga memikirkan pengelolaan air limbah dan sampah, sebagai bagian dari pelayanan dasar masyarakat.
Baca Juga:
Soal Penertiban Bangli, Komisi III DPRD Minta Pemkot Bekasi Relokasi UMKM Terdampak
”Pelayanan air bersih, air kotor, sampai sampah adalah kebutuhan dasar masyarakat. Ini harus menjadi prioritas kita bersama,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Bekasi juga menyinggung komitmen pemerintah untuk terus mendorong layanan pendidikan, termasuk rencana penggratisan biaya sekolah tingkat SD dan SMP secara bertahap melalui pengelolaan daerah.
Selanjutnya, Direktur Utama Perumda Tirta Patriot, Imam Ali Faryadi menjelaskan bahwa proyek relokasi intake dari Kali Bekasi ke Kali Malang merupakan bentuk nyata dari komitmen perusahaan dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan air bersih yang lebih layak dan berkualitas, terutama di wilayah yang selama ini terdampak kualitas air baku yang buruk.
Baca Juga:
Anim Imamuddin Minta Koperasi Merah Putih Dipersiapkan Secara Matang dan Profesional
“Relokasi ini adalah langkah awal kami untuk memberikan kepastian kepada masyarakat. Ini juga sebagai bentuk realisasi dari komitmen Pak Wali terkait peningkatan pelayanan air bersih,” ujar Imam.
Imam menyebutkan bahwa proyek ini tak hanya menjadi solusi teknis, tetapi juga strategis dalam jangka panjang. Air baku dari Kali Malang dinilai memiliki kualitas yang jauh lebih baik dibandingkan Kali Bekasi yang selama ini menjadi sumber utama, namun kerap tercemar.
“Program utama kami adalah memindahkan sumber air baku dari Kali Bekasi ke Kali Malang. Alhamdulillah, kami mendapat dukungan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane terkait lahan, dan anggaran juga telah tersedia. Proses sudah berjalan, tinggal tahapan pelaksanaan teknisnya,” paparnya.