Sementara bagi siswa non-Muslim, kegiatan akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
"Seperti biasa, cuma lebih meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan bagi siswa yang beragama muslim. Ada kegiatan-kegiatan kerohanian seperti Tadarus dan lain sebagainya," jelasnya.
Baca Juga:
Dinas Pendidikan Kapuas Berkomitmen Dukung Pendidikan Siswa SD Kurang Mampu di Kalteng
Adapun untuk jam masuk dan pulang sekolah, Warsim menyebut bahwa pengaturan teknis akan diserahkan kepada masing-masing sekolah sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
“Nanti itu sekolah yang mengatur, kita secara garis besar,” pungkasnya.