Karena tak berhasil menemukan anaknya di sekolah, Supriyanto memutuskan kembali ke rumah. Ia berpikir anaknya mungkin lari ke rumah yang memang tak jauh dari sekolah.
Namun, kemudian, dia mendapatkan kabar dari tetangganya bahwa Ilham sudah dibawa ke RSUD. Tetangganya itu menyebutkan Ilham tewas dalam kecelakaan tersebut.
Baca Juga:
7 Usulan Calon Kota dan Kabupaten Baru di Jawa Barat, Ini Daftarnya
"Saya ke rumah, pikir saya pas kejadian itu anak saya lari ke rumah. Ternyata ada tetangga saya mengabarkan, dia mengangkat jenazah anak saya di TKP langsung dilarikan ke RSUD. Ternyata memang sudah tidak ada," tuturnya.
Supriyanto lantas pergi ke RSUD untuk memastikan kabar itu. Dia mengaku ditunjukkan foto oleh pihak kepolisian untuk mengonfirmasi jenazah anaknya.
Ia diberi tahu bahwa Ilham tewas di TKP. Posisinya terhimpit di tumpukan para jenazah korban lainnya.
Baca Juga:
TPA Burangkeng Bekasi Kembali Beroperasi usai Terjadi Longsor
Jenazah anaknya baru bisa keluar rumah sakit pukul 17.00 WIB setelah melewati proses visum. Supriyanto mengatakan jenazah Ilham sampai di rumah pukul 17.30 WIB dan proses pemakaman selesai pukul 19.00 WIB.
Suasana duka masih menyelimuti keluarga. Banyak orang berdatangan untuk memberikan doa, dukungan, serta bantuan.
Ibu Ilham yang tengah hamil 9 bulan tampak menangis di kamar saat para guru datang untuk melayat. Seorang guru berjilbab hitam berusaha menenangkannya, sedangkan guru lainnya melantunkan doa-doa untuk Ilham di ruang tamu.