“Saat ini, berkaca padadata preventif sebelumnya, berbagai upaya telah dilakukan termasuk meninggikan gardu. Karena kan di akhir tahun ini, hujan sering turun,” ucap dia.
Selain menyiapkan ratusan personel, berbagai peralatan lainnya pun turut disiapkan seperti 27 unit armada mobil, enam motor, enam unit genset, satu unit UPS.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
"Untuk mendukung pengamanan keandalan pasokan tenaga listrik, maka peralatan kerja dan Alat Pelindung Diri harus selalu dalam kondisi yang baik dan siap digunakan. Demikian juga petugas harus mematuhi Standard Operational Procedure (SOP) yang sudah ditetapkan," ucapnya.
Selanjutnya terdapat 14 Unit Gardu Bergerak (UGB), satu Unit Kabel Bergerak (UKB) tegangan menengah dan dua unit tegangan rendah, tiga unit acos, satu unit pendeteksi, satu crane dan satu unit PDKB.
Rahmi menegaskan, selama masa siaga Nataru itu, ada empat prioritas pengamanan yang tersebar di 39 lokasi. Mulai dari tempat ibadah, perkantoran Pemda, rumah sakit dan tempat wisata.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Dalam kesempatan ini Rahmi juga mengimbau masyarakat untuk waspada menghadapi musim penghujan. Kondisi cuaca belakangan ini sangat rentan menyebabkan adanya gangguan listrik.
“Di musim cuaca ekstrim, kita harus tetap siaga menjaga keandalan. Jika terjadi gangguan force majeure, listrik harus segera menyala kembali, dengan tetap memperhatikan K3,” kata Rahmi.
Masyarakat bisa ikut bekerja sama dengan melaporkan apabila terjadi gangguan listrik ataupun yang berpotensi menimbulkan gangguan dengan menghubungi Contact Center PLN 123 atau PLN Mobile. [afs]