WahanaNews - Bekasi | Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Bekasi, Jawa Barat, Yayan Yuliana mengungkapkan, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Sumur Batu sudah overload.
TPA itu hanya bisa menampung 70 persen dari total sampah yang dihasilkan warga Bekasi tiap harinya.
Baca Juga:
Pemkab Penajam Paser Utara Latih Warga Buat Pupuk Kompos Kurangi Sampah TPA
"Satu hari memproduksi sampah warga masyarakat itu kurang lebih 1.800 ton, sementara yang bisa diangkut ke TPA Sumur Batu itu cuma 70 persen. Jadi nggak bisa 100 persen produksi sampah masyarakat Kota Bekasi diangkut ke TPA," ujar Yayan di Bekasi, Sabtu (21/5/2022).
Yayan mengatakan, truk pengangkut sampah yang dimiliki oleh Pemkot juga terbatas. Menurut Yayan, 30 persen sampah yang tidak terangkut itu memunculkan tempat pembuangan sampah (TPS) liar.
"Kondisi TPA kita juga yang overload dan tidak bisa terangkut semua karena armada kita terbatas. Sisanya 30 persen itu masih ada orang yang buang sembarangan, di tempat yang misalnya tidak diperbolehkan, sehingga muncul TPS-TPS liar," paparnya.
Baca Juga:
Kemenag RI Imbau Pesantren Sulbar Sukseskan Program Makan Gratis Pemerintah Pusat
Yayan menyebut, pihaknya tengah berupaya menambah luas TPA setiap tahun. Tapi, kata dia, upaya itu percuma jika warga hanya bergantung pada TPA.
"Kalau penambahan luasan TPA setiap tahun kita upayakan, cuma karena keterbatasan juga untuk menambah luasan TPA. Tapi yang lebih terpenting lagi itu kita untuk pengelolaan sampah tidak bisa mengandalkan TPA. Justru kita mengharapkan tumbuh dari masyarakat itu bijak mengelola sampah," bebernya.
"Makanya kita dorong kepada masyarakat untuk pengurangan sampah, seperti memilah sampah, kemudian memisahkan barang-barang bernilai ekonomis. Kita berharap yang 30 persen itu bisa dikurangi ya di hulu gitu, bukan di hilir di TPA. Pengurangan hulu ini yang kita dorong ke masyarakat," lanjutnya.