Dampak dari limbah kaporit ini dirasakan puncaknya pada Jumat (14/2/2024). Saat itu warga sudah merasa sangat terganggu. Alung dan tiga anaknya terpaksa mengevakuasi diri dan menjauh dari rumah mereka yang dikelilingi limbah kaporit.
”Mereka duduk-duduk di rumah tetangga, sambil batuk-batuk," ungkap Bunga. Karena situasi yang semakin parah, warga melapor kepada petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi pada Sabtu dini hari.
Baca Juga:
Sampah di Gerbong Kereta, Cermin Buram Pengelolaan Limbah di Indonesia
Sesampainya di lokasi, petugas langsung mengeruk tanah selokan untuk membuang sisa limbah. Setelah sterilisasi area, petugas membawa tiga warga yang mengalami gangguan pernapasan dan batuk ke Rumah Sakit Bella Bekasi untuk mendapatkan perawatan. Dalam evakuasi ini, petugas juga menyita sejumlah batang kaporit yang belum sempat ditumbuk oleh pemilik.
"Jadi bentuknya kayak batangan singkong, itu sebanyak setengah karung lebih ukuran 10 kilogram," ucap Bunga.
[Redaktur: Mega Puspita]