Bekasi.WahanaNews.co - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra menerjunkan tim Advokat guna mengawal kemenangan Pasangan Calon (Paslon) Walikota Bekasi Tri Adhianto dan Abdul Harris Bobihoe (Ridho).
Pengawalan ini merupakan arahan langsung dari Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
Baca Juga:
Optimis Menang, Tri Adhianto Dapat Dukungan dari Paguyuban Pembudidaya Ikan Nusantara
Melalu telepon selulernya, Ketua Tim Advokasi DPP Gerindra, Maulana Bungaran mengatakan, kegiatan pengawalan ini sudah mendapatkan restu dari Prabowo Subianto dan Sufmi Dasco.
“Kami sudah mendapatkan arahan dari pak Prabowo dan Pak Dasco untuk mengawal kemenangan Paslon Ridho untuk mengawal pleno di tingkat kecamatan,” ucap Maulana Bungaran, dikutip Jumat (29/11/2024).
Menurutnya, tim Advokat yang dikerahkan DPP Gerindra sudah berpengalaman terkait sengketa Pileg dan Pilpres pada pemilu sebelumnya.
Baca Juga:
Paparkan Visi Misi di Debat Publik, Tiga Calon Wali Kota Bekasi Singgung Program 5 Tahun
“Advokat yang kita kirim sudah terlatih dari DPP Gerindra. Kita akan kawal terus untuk mewujudkan Pilkada Kota Bekasi bersih dan jujur,” ucap Maulana.
Ditempat yang sama, Koordinator Lembaga Advokasi DPP Partai Gerindra, Desmi Hardi mengatakan, pihaknya akan menurunkan 5 Advokat untuk mengawal saksi saat pleno di setiap Kecamatan di Kota Bekasi.
Menurutnya, sesuai hasil Quick Count menyatakan bahwa Paslon Ridho memperoleh suara terbanyak walaupun beda tipis dari Paslon Risol.
“Sesuai dengan data yang ada pada kami, dan beberapa hasil Quick Count. Kami nyatakan suara Ridho memperoleh suara terbanyak, untuk itu kami ingin memastikan bahwa kemenangan kami bisa dikawal hingga rekapitulasi di tingkat kecamatan,” ucapnya.
Menurutnya, tugas para advokat nanti membantu para saksi di lokasi rekapitulasi, apabila ada temuan kecurangan, maka langsung dilaporkan ke unsur Panwascam ataupun pihak berwenang yang menaungi.
“Tugas mereka adalah dalam rangka melakukan pengawalan terhadap paslon Ridho. Memastikan kemenangan ini, karena perhitungan rekapitulasi di tingkat kecamatan adalah hal yang paling rawan,” pungkas Desmi Hardi.
[Redaktur: Mega Puspita]