“Diperlukan sosialisasi dan koordinasi di internal pelaksana program, dari nasional hingga desa. Agar seluruh sumber daya yang ada dalam struktur pelaksana program, dapat dioptimalkan untuk pencapaian sasaran program,” tambahnya.
Seperti diketahui, Workshop Kolaborasi Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) dimaksudkan untuk merumuskan langkah-langkah praktis, sistematis dan terukur, untuk percepatan implementasi program. Dari Program TEKAD diharapkan terjadi peningkatan penghasilan sekitar 412.300 rumah tangga, dan memberi manfaat untuk 1.855.350 orang di 500 Desa INTI, 1.220 Desa KLASTER di 25 kabupaten, di 5 provinsi wilayah Indonesia Timur, yaitu Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur. Desa-desa INTI pada nantinya harus didesain sedemikian rupa, agar mudah di replikasi oleh desa klaster. Selanjutnya, sebanyak 1.720 Desa yang menjadi sasaran dalam program ini harus bisa menjadi desa percontohan bagi puluhan ribu desa lainnya di Indonesia
Baca Juga:
Indonesia Desak Pertanggungjawaban Malaysia atas Penembakan Pekerja Migran
“Semua inovasi di desa sasaran program harus dicatat, dan disebarluaskan ke desa-desa seluruh Indonesia. Sehingga desa lain bisa mereplikasi,” ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini.