BEKASI.WAHANANEWS.CO — Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe menyampaikan duka mendalam atas wafatnya ulama kharismatik dan pendiri Majelis Taklim Ar-Ridhwan, Habib Ali bin Sholeh Alatas.
Habib Ali sendiri dikenal luas sebagai tokoh agama yang berdakwah tidak hanya di Bekasi, tetapi juga hingga ke mancanegara seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.
Baca Juga:
Potensi Longsor, Tri Adhianto Bakal Prioritaskan Perbaikan Jembatan Kosong Rawalumbu
Sosoknya pun dihormati karena kontribusinya yang besar dalam dakwah, pendidikan agama, serta pembinaan masyarakat.
"Beliau adalah ulama besar dengan kontribusi luar biasa. Banyak masyarakat yang antusias mengantarkan kepergiannya. Sosok beliau sangat dicintai," ujar Harris dalam keterangannya, dikutip Minggu (6/4/2025).
Untuk itu, sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasanya, Wawali Harris berencana mengusulkan nama Habib Ali Alatas untuk dijadikan nama jalan di Kota Bekasi. Pengusulan ini akan diajukan melalui Peraturan Wali Kota (Perwal) sebagai dasar hukumnya.
Baca Juga:
Harris Bobihoe Ajak Pegawai dan Warga Beli Produk UMKM di Momen Lebaran Idulfitri
"Habib Ali adalah tokoh nasional asal Bekasi yang telah berjasa menjaga kemaslahatan umat dan memperkuat ketahanan sosial. Saya kira, Bapak Wali Kota juga akan setuju dengan usulan ini," ucapnya.
Lebih dari itu, Harris menilai almarhum sebagai simbol kerukunan dan harmonisasi antarumat beragama. Kediamannya berdampingan dengan komunitas Tionghoa dan klenteng, namun tetap hidup rukun dan saling menghormati.
“Habib Ali adalah teladan dalam kehidupan bermasyarakat. Majelis yang beliau dirikan berdampingan hangat dengan klenteng, menjadi bukti nyata keharmonisan di tengah keberagaman. Beliau simbol dari toleransi dan hidup berdampingan secara damai,” jelas Harris.
Diketahui, Habib Ali bin Sholeh Alatas wafat pada usia 76 tahun. Sejak tahun 1980-an, beliau aktif berdakwah dan membina umat melalui pendidikan agama, serta menjadi panutan dalam kehidupan sosial masyarakat Kota Bekasi.