BEKASI.WAHANANEWS.CO — Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi tengah mengevaluasi penerapan manajemen rekayasa lalu lintas (lalin) sistem one way di Jalan Perjuangan, tepatnya di sekitar Stasiun Bekasi. Rekayasa ini diberlakukan pada jam sibuk, mulai pukul 06.00 hingga 08.00 WIB, sejak 25 Maret 2025.
Namun, kebijakan tersebut kini menimbulkan dampak baru berupa kepadatan arus kendaraan di Jalan KH. Agus Salim pada pagi hari. Hal ini disebabkan oleh pengalihan arus dari Jalan Perjuangan yang sedang diterapkan sistem satu arah.
Baca Juga:
Soal Kasus Pemotongan Bantuan Sopir Angkut, KDM Bakal Terus Tindaklanjuti Proses Hukum
Kepala Bidang Teknik Lalu Lintas Dishub Kota Bekasi, Teguh Indrianto mengakui adanya peningkatan volume kendaraan, terutama saat jam masuk sekolah.
”Terutama anak-anak sekolah yang sudah mulai masuk. Di Jalan KH. Agus Salim ada beberapa pusat pendidikan seperti SMAN 1, SMPN 1, SMPN 3, dan lainnya. Akibat dari pemberlakuan one way hingga pukul 08.00 di Jalan Perjuangan, arus kendaraan cukup padat di Jalan KH. Agus Salim,” jelas Teguh dalam keterangannya, Rabu (16/04/2025).
Dishub Kota Bekasi pun telah melakukan sejumlah langkah optimalisasi untuk mengurai kepadatan. Beberapa petugas telah dikerahkan ke titik-titik rawan seperti Jalan KH. Agus Salim dan sekitar Jalan Perjuangan.
Baca Juga:
Uang Kompensasi Sopir Angkot Bogor Diduga Dipotong, Dedi Mulyadi Murka
”Kami juga menempatkan petugas di Simpang Proyek Jalan Ir. H. Juanda (simpang Dibyo) dan telah menyesuaikan waktu lampu lalu lintas. Waktu hijau ditambah sekitar 20 detik ke arah Teluk Buyung dari arah Patal, agar antrean kendaraan tidak mengular hingga ke simpang Dibyo dan TL Teluk Buyung dekat PDAM Tirta Patriot,” tambahnya.
Evaluasi ini masih terus berjalan, dan Dishub Kota Bekasi berkomitmen untuk terus memantau serta menyesuaikan kebijakan lalu lintas demi kelancaran mobilitas warga.