BEKASI.WAHANANEWS.CO — Persatuan Janda Seluruh Indonesia (PJSI) sukses menggelar kegiatan Sosialisasi Wawasan Tentang Hidup Sehat dan Bahaya Seks Bebas di Bekasi Cyber Park, Rabu (16/10/2025).						
					
						
						
							Acara ini dihadiri puluhan peserta dari berbagai kalangan, termasuk para anggota PJSI, aktivis sosial, pelajar, mahasiswa, serta sejumlah artis ibu kota yang turut memberikan dukungan moral dan edukatif.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Igornas Periode 2025-2029 Resmi Dilantik, Abdul Hakim Ungkap Target untuk Kota Bekasi
								
								
									
										
	
									
								
							
						
						
							Ketua Umum PJSI, Dhea Bacan, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat, khususnya kaum perempuan, untuk memahami risiko perilaku seks bebas dan menjaga pola hidup yang sehat.						
					
						
						
							“PJSI ingin menjadi wadah pemberdayaan perempuan, terutama para janda di Indonesia, agar memiliki wawasan luas tentang kesehatan reproduksi dan mental. Bahaya seks bebas bukan hanya soal moral, tetapi juga menyangkut masa depan dan keselamatan generasi kita,” ujar Dhea Bacan.						
					
						
						
							”Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan nilai hidup sehat, mandiri, dan berdaya bagi para perempuan agar tetap kuat dan hebat menjalani hidup,” tambahnya.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Klaim Rugi Ratusan Juta, PT Mitra Patriot Tutup Satu Akses RSNK
								
								
									
	
								
							
						
						
							 (Foto bersama narasumber dan Ketua Umum PJSI, Dhea Bacan serta Dewan Pakar PJSI, Barbie Kumalasari)
(Foto bersama narasumber dan Ketua Umum PJSI, Dhea Bacan serta Dewan Pakar PJSI, Barbie Kumalasari)						
					
						
						
							Dalam sesi diskusi, Nofia Erizka Lubis, pembicara dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bekasi menjelaskan bahwa perilaku seks bebas menjadi salah satu faktor utama penyebaran HIV/AIDS yang masih mengkhawatirkan.						
					
						
						
							”Banyak kasus HIV muncul karena rendahnya pengetahuan tentang risiko hubungan seksual tanpa pengaman. Kami mengapresiasi langkah PJSI yang berani mengangkat isu ini secara terbuka dan edukatif,” tutur Nofia.