Bekasi.WahanaNews.co - PT PLN (Persero) memperkuat pengembangan sistem kelistrikan hijau. Pengembangan tersebut dilakukan melalui kerja sama penerapan energy modelling system dengan perusahaan energy modelling asal Australia, Energy Exemplar.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan, dengan meningkatnya bauran energi baru dan terbarukan (EBT), sistem kelistrikan di masa mendatang semakin kompleks.
Baca Juga:
Simak! Begini Cara Beli Token Listrik Diskon 50 Persen Lewat Online dan Syaratnya
“Dulu, sistem kelistrikan kita (Indonesia) didominasi pembangkit batu bara yang bersifat baseload. Maka sistem kelistrikan kita pun lebih sederhana. Sedangkan ke depan, sistem akan didominasi pembangkit EBT dari surya dan angin yang bersifat intermiten. Maka sistem kelistrikan akan menjadi lebih kompleks," ujar Darmawan, dikutip Senin (23/12/2024).
Selain itu, ia menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas EBT yang bersifat intermiten tersebut juga membutuhkan perubahan skenario pengembangan sektor kelistrikan.
“Dalam memperkuat sistem kelistrikan, kami pun mendesain pengembangan pembangkit fast-response dan battery energy storage system untuk menstabilkan pasokan listrik untuk pelanggan,” paparnya.
Baca Juga:
Simak! Begini Cara Beli Token Listrik Diskon 50 Persen Lewat Online dan Syaratnya
Untuk memastikan kestabilan sistem kelistrikan secara end-to-end, ia menuturkan bahwa pihaknya mempersiapkan smart grid sebagai operasi kelistrikan terdigitalisasi.
“Dengan kondisi ini, maka energy modelling yang dulunya simpel, ke depan akan tergantikan dengan energy modelling yang canggih," ujarnya.
Darmawan menyampaikan bahwa pihaknya juga membutuhkan energy modelling baru untuk merancang jalur transmisi hijau sepanjang 70 ribu kilometer (km) dari Sumatra dan Kalimantan ke Jawa, serta sepanjang Sulawesi dan Nusa Tenggara.