BEKASI.WAHANANEWS.CO — Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (DiskopUKM) Kota Bekasi terus mendorong program bantuan modal dengan bunga rendah serta berbagai pelatihan guna meningkatkan daya saing pelaku usaha.
Sekretaris DiskopUKM Kota Bekasi, Rita Hartati menyebut, bahwa akses permodalan dan penguatan kapasitas usaha masih menjadi tantangan utama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Bekasi.
Baca Juga:
Wakil Gubernur Kalbar Tegaskan Pentingnya Kemudahan Administrasi dan Perizinan untuk UMKM
“Program yang kami jalankan pada tahun 2025 masih sejalan dengan kegiatan di tahun 2024. Fokus kami tetap pada bantuan akses modal, dana bergulir, serta berbagai pelatihan bagi pelaku UMKM,” kata Rita saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (25/2/2025).
Ia mengungkapkan, berdasarkan data yang tercatat dalam sistem online, jumlah UMKM di Kota Bekasi mencapai 116.714. Namun, jika merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlahnya sekitar 350.000.
Sedangkan untuk koperasi, terdapat 1.192 koperasi binaan di tingkat kota, dari total 1.400 koperasi yang mendapat pembinaan dari pemerintah provinsi dan Nasional.
Baca Juga:
Kementerian UMKM Tingkatkan Alokasi KUR Rp700 Miliar untuk Pelaku UMKM Kalbar 2025
Dalam hal permodalan, Rita menyampaikan, DiskopUKM bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk menyalurkan bantuan modal dengan bunga rendah.
“Kami menyediakan anggaran sebesar Rp25 miliar yang dikerjasamakan dengan BPRS Syariah. Bagi pelaku usaha yang mengajukan pinjaman, bunga yang dikenakan hanya 4 persen dalam satu tahun,” jelasnya.
Rita menambahkan, selain permodalan, DiskopUKM juga terus meningkatkan kapasitas pelaku usaha melalui berbagai pelatihan.