WahanaNews - Bekasi | Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Bekasi menyesali sikap dan kebijakan Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto yang membatalkan secara sepihak perizinan penggunaan Stadion Patriot Candrabhaga.
Diketahui, PKS Kota Bekasi rencananya akan menggelar kegiatan Senam Bareng Rakyat Bersama Relawan Anies Basdewan di Stadion Patriot Candrabhaga, pukul 06.00 WIB, Sabtu (29/7/2023) besok.
Baca Juga:
Promo Nyalakan Kemerdekaan, PLN Beri Diskon Spesial Tambah Daya Hanya Rp170.845
Namun, hal tersebut terpaksa dibatalkan lantaran Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto secara sepihak membatalkan izin penggunaan stadion tanpa alasan yang jelas dan solusi.
"Kami dari PKS sangat kecewa dengan kebijakan Plt Wali Kota Bekasi yang secara sepihak membatalkan izin penggunaan stadion dengan seenak perut dia!," ujar Ketua DPD PKS Kota Bekasi, Heri Koswara (Herkos) saat menggelar konferensi pers di Posko Pemenangan Anies-PKS, Jalan KH Noer Ali, Bekasi Barat, Jumat (28/7/2023).
Herkos menilai, sikap Plt Wali Kota Bekasi tersebut merupakan tindakan diktator. Pasalnya, tidak ada alasan secara jelas dan solusi atas pembatalan perizinan penggunaan stadion tersebut.
Baca Juga:
Demi Pemilu Damai, PKS Maafkan Plt Wali Kota Bekasi
"Sebelumnya, kami sudah melakukan semua proses dan prosedur. Kami sudah berkomunikasi dengan pihak terkait, kami sudah melakukan survey dan menyepakati untuk tidak menginjak area rumput lantaran akan digunakan untuk pertandingan Bhayangkara dengan PSM Makassar," papar Herkos.
"Kami sebelumnya sudah tau kalau akan ada pertandingan. Kemudian, pada Rabu (26/7/2023), perizinan penggunaan Stadion Patriot Candrabhaga terbit. Tapi kemudian, hari ini, Jumat (28/7/2023) pukul 11.30 WIB tiba-tiba dibatalkan secara sepihak tanpa ada solusi," sambung Herkos.
Lebih lanjut, Herkos menekankan bahwa tindakan Plt Wali Kota Bekasi juga dinilai tidak beradab. Pasalnya, tidak memberikan solusi apapun atas kegiatan yang melibatkan warga masyarakat tersebut.
"Kalau misalnya dia ingin membatalkan penggunaan stadion, 'kan bisa dialihkan misalnya ke Lapangan Multiguna atau dimana gitu. Tapi ini sama sekali gak ada solusi. Jadi ini namanya tidak beradab," pungkas Herkos.[mga]