Bekasi.WahanaNews.co | Kasus pemuda inisial AY (19) yang ditemukan tewas di kamar mandi rumahnya di Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi, tengah diselidiki. Identitas terduga pelaku kini telah dikantongi polisi.
"Alhamdulillah sudah," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Alexander Yurikho saat dihubungi, Rabu (26/1/2022). Dia menjawab pertanyaan apakah terduga pelaku sudah diketahui penyidik.
Baca Juga:
Polres Subulussalam Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024
Alexander belum memerinci soal identitas terduga pelaku. Dia hanya mengatakan kasus dugaan pembunuhan ini hanya melibatkan satu orang.
"Pelaku sementara masih satu," katanya.
Dia mengatakan saat ini pihak kepolisian Polres Metro Bekasi Kota tengah mengejar terduga pelaku tersebut.
Baca Juga:
Irjen Pol Karyoto Mutasi 11 Kapolsek di Jakarta
"Sekarang dalam proses pengejaran oleh penyidik Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota. Untuk nama (pelaku) saya sampaikan begitu dapat kami amankan," jelas Alexander.
Untuk diketahui, seorang pemuda berinisial AY (19) ditemukan tewas di dalam kamar mandi rumahnya di Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi. Keluarga menduga korban dibunuh.
Informasi tersebut tersebar di media sosial. Dari laporan polisi yang diunggah ke akun media sosial disebutkan bahwa korban tewas dengan kondisi tangan dan kaki terikat serta mulutnya dilakban.
Laporan polisi itu bernomor: LP/272/KII/2022/SPKT/Restro Bekasi Kota, tanggal 22 Januari 2022. Dalam laporan tersebut, dijelaskan kronologi penemuan korban.
Korban ditemukan tewas di dalam kamar mandi dengan tangan dan kaki terikat serta mulut yang dilakban. Dalam laporan itu juga disebutkan identitas terlapor berinisial T.
Untuk menyelidiki penyebab kematian korban, polisi membongkar makam pemuda AY tersebut. Makam korban dibongkar untuk keperluan autopsi jenazah.
Prosesi pembongkaran makam dilakukan pada Selasa (25/1) pagi. Autopsi dilakukan oleh tim Forensik Mabes Polri untuk mengungkap penyebab kematian korban.
"Proses autopsi dari Forensik Mabes. Prosedurnya, kita minta, setelah kita minta, ya mereka datang, kemudian diautopsi. Untuk mengungkap apa yang terjadi. Hasilnya agak lama, lebih dari sehari," kata Kapolsek Pondok Gede Kompol Puji Hardi kepada wartawan, Selasa (25/1).
Puji mengatakan proses autopsi dilakukan atas permintaan dari pihak keluarga korban. Keluarga merasa korban meninggal secara tidak wajar.
"Ya tentunya adanya kematian yang tidak wajar dilakukan autopsi untuk mengungkap kasusnya nanti," ujar Puji.[gab]