Bekasi.WahanaNews.co - Partisipasi pemilih dalam Pemilu Pilkada 2024 Kota Bekasi dinilai rendah. Pasalnya, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Kota Bekasi berjumlah 1.828.740, sedangkan DPT yang melakukan pencoblosan hanya 1.020.083 orang.
Adapun diketahui, dari total suara pencoblos tersebut pun, suara sah hanya berjumlah 976.290 dan suara tidak sah berjumlah 43.793 suara.
Baca Juga:
Sekda dan 2 Pejabat Pemko Gunungsitoli Terdakwa Pidana Pemilihan Dituntut Jaksa, Segini Tuntutannya
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi, Junaedi mengatakan bahwa, fenomena rendahnya partisipasi masyarakat dalam mengikuti Pemilu Pilkada saat ini tidak hanya terjadi di Kota Bekasi.
“Yaa, pertama karna mungkin masyarakat tidak tau terhadap Pilkada karna mengira sudah selesai di Pilpres dan Pileg kemarin. Atau kurang sosialisasi, bisa jadi. Tapi semua kembali pada tugas KPU untuk mensosialisasikan,” ujar Sekda saat ditemui dibilangan Rawalumbu, Jumat (6/12/2024).
Saat ditanya soal dugaan sepinya ‘Serangan Fajar’ terhadap masyarakat yang membuat masyarakat tidak minat untuk melakukan pencoblosan Pilkada, Sekda menyanggah hal tersebut.
Baca Juga:
Update Kasus Sekda dan 2 Pejabat Pemko Gunungsitoli Jadi Tersangka: Berkas Dilimpahkan ke Jaksa
Menurutnya, hal tersebut justru jangan sampai terjadi dan mencederai proses demokrasi di Indonesia.
“Justru istilah ‘serangan fajar’ itu jangan sampai terjadi. Kan pemerintah juga sudah melarang. Semua kompetisi harus dilakukan secara ‘fairplay’. Kembali ke awal, mungkin karna sosialisasi kurang, masyarakat masih banyak yang tidak tau Pilkada, dan ini akan jadi evaluasi kita bersama,” pungkas Sekda.