WahanaNews - Bekasi | Kasus operasi tangkap tangan (OTT) yang menimpa mantan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi di awal tahun 2022 sepertinya menjadi pelajaran berharga bagi Kota Bekasi.
Bukan menjadi hal baru pula bagi sejumlah pemimpin atau pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi yang terlibat kasus tindak pidana korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Sebelumnya, mantan Wali Kota Bekasi periode 2008-2012, Mochtar Mohammad juga pernah tersandung kasus yang sama.
Baca Juga:
Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD: PAN Sambut Baik, KPU Ikuti Undang-undang
Hal itu tentu saja harus menjadi pelajaran dan perhatian khusus masyarakat untuk betul-betul selektif dalam memilih calon pemimpin kota berjulukan Patriot ini. Terlebih, kontestasi pemilihan umum (Pemilu) 2024 sudah mulai dekat.
Salah satu kader partai politik (parpol) Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Bekasi, Abdul Muin mengungkapkan, menjelang Pemilu 2024 mendatang, khususnya untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), masyarakat Kota Bekasi harus benar-benar mampu menilai sosok pemimpin.
Ia juga berharap, calon-calon kepala daerah yang akan mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bekasi juga memiliki rekam jejak yang bagus dan berpengalaman.
Baca Juga:
PAN Siap Gelar Karpet Biru untuk Jokowi dan Keluarga: 1.000 Persen Kami Welcome!
"Saya berharap, pemimpin Kota Bekasi ke depan memiliki rekam jejak yang bagus dan memiliki jiwa kepemimpinan yang bagus. Dalam hal ini, secara pandangan saya pribadi, sosok kepemimpinan Wali Kota Bekasi kemarin sudah terbilang sangat bagus, tapi namanya dinamika, pasti semua akan mengalami hal yang serupa dalam dunia politik kekuasaan," ujar Abdul Muin saat ditemui di Bekasi, Jumat (14/10/2022).
Menurut Sekretaris Jendral (Sekjen) DPD PAN Kota Bekasi ini, Kota Bekasi kedepan layak mendapatkan sosok pemimpin yang mampu memberikan perubahan birokrasi yang lebih baik dan strategis bagi masyarakat.
Ia pun berharap, Wali Kota Bekasi dimasa mendatang bisa menjadi milik masyarakat Kota Bekasi, yang mana mampu membawa masyarakat kepada inovasi dan transformasi kota yang lebih maju kedepan.
"Pastinya Wali Kota Bekasi mendatang bisa menjadi sosok putra daerah yang turut bisa mengajak masyarakat kepada perubahan yang lebih baik lagi. Meskipun saat ini, perkembangan Kota Bekasi sudah amat sangat pesat berkat karya-karya pemimpin sebelumnya," paparnya.
Terkait dengan kasus yang menimpa mantan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi yang kini telah dijatuhi atau divonis hukuman selama 10 tahun penjara, Muin pun menyampaikan rasa simpatinya. Ia berharap, apa yang menimpa Rahmat Effendi bisa menjadi pelajaran dan hikmah bagi pemangku jabatan, termasuk dirinya dan anggota legislatif lain.
"Semoga Pak Rahmat Effendi selalu diberikan kesehatan dan semangat, serta dalam perlindungan Allah SWT. Dan semoga, ini menjadi pelajaran bagi kita semua sebagai pemangku jabatan yang telah diberikan amanah oleh masyarakat," pungkasnya.[mga]