BEKASI.WAHANANEWS.CO - Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kota Bekasi mengklaim, jumlah kasus kebakaran sepanjang tahun 2024 mengalami penurunan dibanding tahun 2023.
Meski begitu, berdasarkan data yang diterima Wahananews.co, Senin (17/2/2025), tercatat kasus akibat konsleting listrik menjadi kasus utama terjadinya kebakaran di Kota Bekasi.
Baca Juga:
Kebakaran Hebat Melanda TPA Troketon Klaten
“Untuk kasus kebakaran di Kota Bekasi mengalami penurunan hingga kurang lebih 114 kasus. Jadi, total kasus kebakaran tahun 2023 tercatat 454 kejadian. Sedangkan di tahun 2024 turun menjadi 341 kasus,” ujar Kepala Disdamkar Kota Bekasi, Abi Hurairah kepada awak media.
Adapun dari akumulatif penyebab kebakaran, diurutan pertama diakibatkan oleh konsleting listrik. Tak sampai disitu, akibat pembakaran sampah pun menjadi urutan kedua kasus kebakaran.
“Selanjutnya, akibat faktor gas atau bahan bakar minyak (BBM), human error dan faktor alam. Kasus-kasus karna faktor itu kurang lebih hanya belasan atau puluhan. Sedangkan untuk faktor konsleting listrik atau pembakaran sampah itu jumlahnya ratusan,” papar Abi.
Baca Juga:
RDP Warga Habornas Dengan Satpol-PP di DPRD Toba Hasilkan 3 Kesimpulan
Lebih lanjut Abi memaparkan, selain kejadian kebakaran, pihaknya juga merekap investasi kebakaran sepanjang tahun 2024 yang berjumlah 344 kasus yang terdiri dari sejumlah kategori kebakaran seperti rumah tinggal, pabrik atau gudang, gedung, pusat belanja dan kendaraan.
“Tapi secara keseluruhan, faktor penyebabnya itu lagi-lagi disebabkan oleh listrik, sampah, BBM atau gas, human error atau alam. Dan semoga, di tahun 2025 ini, kejadian kasus kebakaran di Kota Bekasi semakin menurun,” pungkas Abi.