Bekasi.WahanaNews.co | Dikalangan elit politik Indonesia, nama seorang Sabam Sirait sudah pasti tidak asing lagi.
Track record seorang Sabam Sirait dapat dilihat dari kepemimpinan tujuh masa jabatan kepresidenan, mulai dari Ir Soekarno, hingga kini oleh Ir Joko Widodo.
Sabam Sirait pun dinilai sebagai pejuang demokrasi.
Baca Juga:
Anggota DPD RI Komeng, Sebut Prabowo Betul-betul Ingin Menyatukan Semua Pihak
Melihat dari kegigihan seorang Sabam Sirait dalam memperjuangkan politik jujur tersebut, Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (PEWARNA) menggelar diskusi publik dengan tema, "Sabam Sirait Politisi Negarawwn di Mata Tokoh Lintas Agama" di Gedung LAI, Jalan Salemba Raya, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (28/04/2022).
Dalam diskusi tersebut, hadir Ketua Pengusul Sabam Sirait Pahlawan Nasional, RE Nainggolan, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Romo Benny Susetyo, Ketua Umum Pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Wisnu Bawa Tenaya, dan sejumlah tokoh lain.
Ketua Panitia Pengusul Sabam Sirait Pahlawan Nasional, RE Nainggolan mengatakan, Sabam Sirait layak untuk menyandang sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.
Baca Juga:
Survei: Mayoritas Konsumen Indonesia Pilih Merek Berdasarkan Sikap Politik
Sejak awal, pihaknya sudah terlebih dahulu mempelajari segala aturan terkait syarat menjadi pahlawan nasional.
"Setelah kami mempelajari aturan perundang-undangan, maka, kiprah dan pengabdian Sabam Sirait dalam dunia politik, layak menjadi Pahlawan Nasional," ujar RE.
RE memaparkan, kiprah politiknya selama 64 tahun, seorang Sabam Sirait terus berusaha untuk menegakkan sendi-sendi demokrasi Indonesia.
"Salah satu pencapaiannya ialah memperjuangkan UU Antimonopoli, juga manca negara mendukung Palestina," imbuhnya.
Ia pun kemudian mengusulkan Sabam Sirait sebagai Pahlawan Nasional kepada Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Ramayadi yang kemudian langsung memberikan dukungan dan menyetujui Surat Keputusan mendukung Sabam Sirait menjadi Pahlawan Nasional dari Sumatera Utara.
"Kami juga telah mendapat dukungan dari Mendagri Tito Karnavian dan Mahfud MD saat acara seminar nasional yang diselenggarakan GAMKI dan GMKI," paparnya.
Sementara itu, Perwakilan KWI, Romo Benny mengaku, dirinya telah banyak berjumpa dan bersentuhan dengan sosok Sabam Sirait.
Menurutnya, Sabam merupakan seorang demokratis sejati dan seorang pejuang yang berani melawan Orde Baru. Bahkan di dalam partai, Sabam juga dinilai berani berhadapan dengan kubu Soerjadi dan membela PDI Megawati.
"Saya lihat Pak Sabam Sirait selalu berjuang kebenaran dan keadilan, masyarakat teraniaya,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, Sabam Sirait juga telah berjuang untuk demokrasi Pancasila bersama Gus Dur. Sabam pun selalu menekankan bahwa tidak ada tirani minoritas dan diktator mayoritas.
“Sabam berani melawan arus, meninggalkan statusquo, selalu memiliki konstruksi kekuasaan untuk keadilan dan kebenaran, ini dimensi ilahi. Beliau tokoh bangsa dan negarawan, melawan tirani dan otoriter. Kita berharap Bang Sabam Siriat dikukuhkan menjadi Pahlawan Nasional, karena memperjuangkan demokrasi Pancasila secara murni dan konsekuen,” tegasnya.
Dalam diskusi tersebut, hadir pula sejumlah tokoh lintas agama, meliputi Sekretaris Umum PGI, Pdt Jacklevyn F Manuputty, Tokoh Buddha, Banthe Dammasubho Mahatera, dan Ketua LKN Infokom dan Publikasi PB NU, Ishag Zubaedi Raqib.
Mereka pun sepakat, Sabam Sirait layak menjadi Pahlawan Nasional Indonesia dilihat dari perjalanan panjangnya berkiprah di ranah politik dan jasanya terhadap demokrasi bangsa Indonesia.[mga]