WahanaNews-Bekasi | Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyatakan optimis capai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2022 sebesar Rp2,06 triliun melalui optimalisasi dan inovasi perangkat daerah terkait.
"Realisasi PAD di penghujung tahun nanti sangat memungkinkan untuk bisa melampaui target jika melihat capaian terkini serta potensi pendapatan yang masih terus digali secara optimal," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi Dedy Supriyadi di Cikarang, Sabtu (24/9/22).
Baca Juga:
Pemkab Penajam Paser Utara Sesuaikan Zona Nilai Tanah Tingkatkan PAD
Dia mengatakan berdasarkan data capaian hingga pekan ketiga Bulan September 2022, total pendapatan daerah yang telah berhasil terkumpul sudah di atas Rp1,4 triliun.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, realisasi pendapatan daerah mampu melebihi target yang telah ditetapkan. Tinggal menunggu upaya maksimal teman-teman khususnya dinas-dinas penghasil dan pendapatan," ucapnya.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Bekasi Herman Hanapi mengatakan memasuki akhir triwulan ketiga tahun ini, pendapatan daerah dari sektor pajak mengalami kenaikan signifikan.
Baca Juga:
Pemkot Pariaman Gelar Rakor Tingkatkan Pelayanan dan Penerimaan BPHTB
"Sudah on the track sesuai target yang ditetapkan, mendekati Rp1,5 triliun. Mudah-mudahan bisa terpenuhi 100 persen hingga penghujung tahun nanti," katanya.
Dirinya menyebut program penghapusan denda pada pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan memberikan efek positif pada penerimaan daerah di sektor ini.
"Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada segenap wajib pajak yang telah memanfaatkan program tersebut dengan membayar pajak tepat waktu," ucapnya.
Menurut dia, kondisi pandemi COVID-19 tidak menggugurkan kewajiban masyarakat untuk membayar PBB namun justru dengan membayar pajak, mereka telah berkontribusi besar terhadap pembangunan termasuk penanganan pemulihan pandemi.
"Saya tidak hafal realisasi pendapatan dari program ini kemarin tapi yang pasti PBB merupakan salah satu sumber PAD yang cukup potensial sebagai sumber pembiayaan daerah ke depan, termasuk BPHTB (Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan) yang masih menjadi primadona penerimaan daerah hingga kini," katanya.
Pihaknya juga terus menggali pendapatan dari sektor lain yang dinilai belum maksimal seperti pajak reklame, hotel dan restoran, hingga pajak hiburan untuk mendongkrak realisasi pendapatan daerah tahun ini.
"Dengan begitu kami makin optimis target pendapatan tahun ini sebesar Rp2 triliun bisa tercapai bahkan sebelum penghujung tahun tiba," kata dia.[zbr]