WahanaNews-Bekasi | Staf perpustakaan SMPN 6 Bekasi inisial DP (30) resmi ditahan di Polres Metro Bekasi Kota. DP sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus pelecehan siswi.
"Terhadap tersangka kita lakukan penahanan, mulai hari ini sesuai dengan undang-undang," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki dalam konferensi pers, Selasa (2/8/2022).
Baca Juga:
Pria Pelatih Futsal di Bekasi Cabuli 3 Anak, Pelaku Langsung Ditangkap Polisi
Kepada polisi pelaku DP mengaku menjalankan aksinya dengan modus komunikasi ke korban soal pinjam-meminjam buku. Akan tetapi DP juga mengirimkan pesan menggoda kepada korban.
"(Korban) menanyakan buku perpustakaan. Dari komunikasi itu, pelaku terus-menerus berbalik menghubungi korban, mengirimkan pesan-pesan yang menggoda," tutur Hengki.
Aksi tersebut dilakukan DP secara terus menerus kepada korbannya. Karena merasa sudah semakin dekat, DP lalu mengirim konten porno kepada korbannya.
Baca Juga:
Menteri AHY Ungkap 2 Kasus Mafia Tanah di Jabar Rugikan Negara Rp3,6 triliun
"Pelaku mengirimkan konten-konten genit dan porno, dengan hal tersebut, tersangka juga mengajak korban untuk ngobrol, ternyata dibawa ke tempat apartemen itu, terus terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ungkap Hengki.
Pelaku juga sempat mengajak salah satu siswi ke apartemen. Di sana, aksi pencabulan pun terjadi.
"(Pelaku) meremas payudara korban," sebut Hengki.
Hengki mengungkapkan, ada dua korban lain dari DP. Dua korban terakhir dikirimkan video porno kepada korban lewat aplikasi chatting.
"Dia mengirimkan konten porno melalui pesan WA di ponselnya," lanjutnya.
Pelaku berinisial DP (30) dijerat pasal berlapis. Pelaku terancam hukuman 15 tahun penjara.
Dugaan pelecehan yang dilakukan ini membuat sejumlah siswa berdemonstrasi. Dikabarkan, alumni dari sekolah tersebut juga ikut menuntut terduga pelaku dikenai sanksi keras.
Respons Pihak SMPN 6 Bekasi
Staf Humas SMPN 6 Kota Bekasi Alis Maryamah mengatakan terduga pelaku merupakan staf perpustakaan. Korban DP disebutnya ada belasan.
"(Jumlah korban ada belasan) lebih, kemarin saja 7 (korban) dengan alumni, barusan 4 (orang)," ungkap Alis.
Alis belum bisa memastikan apakah korban diiming-imingi sesuatu oleh DP. Namun, dari informasi yang beredar di SMPN 6 Kota Bekasi, jelas Alis, ada salah satu korban yang diberi pulsa Rp 100 ribu.
Saat ini, kata Alis, pihaknya masih mendata siswi-siswi yang menjadi korban pelecehan. Alis menjelaskan kini para korban mengalami ketakutan.
"Mereka takut kan. 'Kenapa kok nggak cerita sama Ibu?' katanya takut 'karena orangnya ada di sini'. Itu saja," sambungnya.[zbr]